Bupati Trenggalek Resmikan Ponpes Darussalam Sumberingin Jadi Pesantren Tangguh

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat meresmikan Pesantren Tangguh di Ponpes Darussalam Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, Rabu (10/06/2020). (Foto - Hardi Rangga 60dtk)

60DTK, Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meresmikan Pesantren Tangguh bersama Forkopimda Trenggalek di Ponpes Darussalam Sumberingin, Kecamatan Karangan, Rabu (10/06/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Nur Arifin menekankan bahwa tidak ada tatanan baru tanpa kesadaran yang baru. Semua hal bisa dihadapi jika dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong, termasuk wabah Covid-19.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Berikan Pelayanan Prima Ke Masyarakat, Bupati Trenggalek Gandeng Ojol Lokal

“Minggu ini apa yang sudah kita evaluasi di Pondok Pesantren Darussalam akan kita sebarkan menjadi surat edaran, bagaimana pesantren, madin, TPA, TPQ itu memulai kegiatannya serta menerapkan protokol new normal,” ujar Nur Arifin.

“Dan yang kita tekankan adalah tatanan baru itu harus bisa diikuti dengan kesadaran baru, kemudian itu nanti kita sosialisasikan sehingga pesantren bisa memulai aktifitasnya kembali tetapi dengan new normal,” imbuhnya.

Baca juga: Bupati Trenggalek Ajari Santri Ponpes Darussalam Cara Buat Masker Sendiri

Ia menjelaskan, penerapan new normal memang harus dilakukan secara bertahap. Untuk itu, langkah yang dilakukan Pondok Pesantren Darussalam ini menurutnya sudah tepat, yaitu memprioritaskan dahulu santri dari dalam kota untuk masuk pesantren.

Sementara itu, santri yang berasal dari luar kota diharuskan melalui proses screening hingga dilakukan rapid test. Pondok Pesantren Darussalam juga telah menyiapkan ruang isolasi bagi santri dari luar kota, sehingga tidak bercampur dengan santri lokal ataupun yang lebih dulu bermukim di pesantren.

Baca juga: Bupati Trenggalek Tinjau Penyaluran KPE Tahap 2 Di Desa Gading

Nur Arifin berharap, ada pembaharuan terkait adab santri kepada kyai, seperti jaga jarak, serta selalu memakai masker. Hal itu dimaksudkan agar lebih dapat menjaga kyai maupun santri dari risiko penyebaran penyakit.

“Tidak ada alasan bahwa pembelajaran di pesantren harus terganggu, jadi kita tidak boleh kalah dengan Covid-19 dan saya terima kasih kepada Kyai Mastur Ali beserta para pengasuh pesantren punya optimisme untuk menyambut pendidikan di era new normal ini,” ungkapnya.

Baca juga: Hari Raya Ketupat, Bupati Trenggalek Bagikan 1.000 Porsi Ketupat Gratis

Selain itu, Ia pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kapolres Trenggalek dan Dandim, dalam menindaklanjuti pembentukan kampung-kampung tangguh, serta pesantren tangguh.

“Kata tangguh ini sebenarnya bahwa semuanya bisa kalau kita hadapi secara bersama-sama dan gotong royong. Jadi ini yang menjadi percontohan sebenarnya kegotongroyongannya,” pungkasnya. (adv)

 

Pewarta: Hardi Rangga

Pos terkait