60DTK, Gorontalo Utara – Untuk mencegah terjadinya antrian panjang di pintu masuk perbatasan menjelang mudik lebaran tahun ini. Wakil Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu menilai bahwa pemerintah daerah perlu melakukan Koordinasi dengan daerah-daerah yang ada di masing-masing perbatasan.
Thariq membeberkan, dimana antrian panjang yang terjadi di pintu masuk perbatasan Atinggola tahun kemarin pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), itu disebabkan oleh kurangnya koordinasi dengan daerah tetangga. Sehingga mengakibatkan banyak masyarakat yang tidak tahu akan kebijakan yang di tetapkan di pintu masuk perbatasan sampai akhirnya mereka tetap memaksa untuk masuk.
“Maka dari itu, kita harus melakukan koordinasi dengan daerah-daerah perbatasan, contohnya Pemkab Gorut berkoordinasi dengan Pemkab Buol, kemudian Pemkab Gorut berkoordinasi dengan Bolmut, dengan koordinasi ini, sudah tentu tidak akan terjadi antrian panjang di pintu masuk perbatasan,”jelas Thariq, Jumat (23/04/2021).
Tidak hanya itu, Orang nomor dua di Gorontalo Utara ini mengungkapkan, pemerintah juga harus memikirkan akan kondisi para petugas yang berada di lapangan, mulai dari TNI/Polri, sampai Tenaga Kesehatan.
Baca Juga: Reboisasi Langkah Tepat Bantu Pulihkan Ekosistem Hutan
“Termasuk juga masalah yang dihadapi oleh personil TNI/Polri maupun Tenaga Kesehatan saat menjalankan tugas di pintu perbatasan, itu perlu menjadi perhatian kita pemerintah,” tutupnya.
Sementara itu, untuk pembatasan mudik serta ditutupnya akses keluar masuk dalam daerah Gorontalo mulai berlaku dari tanggal 6 – 17 Mei 2021. (adv)
